Biasanya, yang
memerkosa itu
adalah pihak laki-
laki. Tapi, dalam
kisah musykil ini ada
dua sosok jin
perempuan yang
nekad memperkosa
seorang lelaki dari
bangsa manusia.
Seperti apakah
jalinan kisahnya …?
Setelah merantau
sebagai TKI di Iraq,
negeri yang penuh
dengan desingan peluru
akibat konflik
berkepanjangan antara
warga Suni dan Syiah
pasca invasi AS dan
sekutunya, syukur
Alhamdulillah akhirnya
aku dapat pulang juga
ke Indonesia. Betapa
bahagia hatiku karena
bisa kembali ke tanah
kelahiran. Di kampung
halamanku, kedua orang
tua dan keluargaku
telah lama menantiku.
Sejak AS menyerbu Iraq
untuk menggulingkan
Saddam Hussein, bisa
dikatakan seluruh
keluargaku tidak bisa
tidur nyenyak. Mereka
begitu
mengkhawatirkan
keadaanku, yang hidup
di tengah-tengah
medan konflik
peperangan yang amat
panjang.
Sebulan sejak
kepulanganku, aku
menikahi seorang gadis
cantik. Gayatri namanya.
Dia adalah cinta
pertamaku sejak kami
masih sama-sama SMA
dulu. Walau selama
bertahun-tahun kami
berpisah, Gayatri tetap
setia menantiku. Dia
memang pernah
bersumpah untuk selalu
menantiku sampai
kapan pun. Gayatri telah
menepati janjinya.
Pesta pernikahan kami
sengaja kami
langsungnya dengan
sederhana. Setelah
menikah, dengan
tabungan yang
kudapatkan dari tanah
rantau, aku membeli
beberapa sawah, tanah
dan rumah yang
sederhana, juga sebuah
mobil angkut untuk
bekerja mencari
penumpang dari Ciledug
menuju Semanan,
Jakarta Barat, dan
sebaliknya.
Suatu hari, tepatnya 15
Oktober 2008 silam, aku
mendapat musibah.
Mobil angkot yang
kumiliki, tiba-tiba rusak
dan ngadat. Dengan
susah payah, aku
mendereknya ke
bengkel. Tepat saat
terik matahari
memanggang bumi, aku
bermandi peluh
mengurusi mobil yang
ngadat itu.
Karena mobil yang
ngadat, aku yang
biasanya bisa
mendapatkan uang
ratusan ribu rupiah
sekali tarik, hari itu
sama sekali tidak
berpenghasilan
sepeserpun. Bahkan
uang untuk belanja
isteriku juga tidak
terpenuhi. Naas benar
nasibku hari itu.
Ketika sampai di rumah,
hari sudah sore. Aku
menemukan kucing
kesayanganku terkapar
di depan pintu. Entah
kenapa kucing itu tak
bernyawa lagi. Aku
menduga dia makan
racun tikus di rumah
tetangga.
Saat aku tiba sore itu,
isteriku sedang
menidurkan buah hatiku
yang masih berumur
dua minggu. Karena
itulah dia tidak bisa
menyambut
kedatanganku seperti
biasanya.
Setelah mandi, aku
masuk ke kamar. Aku
memutuskan segera
tidur, dan mengunci
kamar tidurku dari
dalam. Isteriku yang
sudah kenal dengan
watakku semenjak
SMA, memahami
gelagat yang kurang
baik. Ia tahu, suaminya
sedang gundah dan
tidak mau diganggu.
Bahkan terpaksa
melepas shalat Maghrib
dan Isya.
Malam telah larut, seisi
rumah di sisi jalan tol
Jakarta – Merak itu
telah terbuai mimpi
masing-masing. Anak
semata wayangku yang
biasanya rewel, malam
itu pun tenang dalam
dekapan ibunya.
Sementara di kamar
ruang tengah,
tempatku tidur dengan
mengunci diri, aku
merasa ada sesuatu
yang semakin aneh.
Antara sadar dan tidak,
aku melihat pintu
kamarku terbuka. Tak
lama setelah itu, kulihat
dua sosok wanita
berwajah cantik
melangkah gemulai
menghampiri danjang
tua tempat aku
terbaring.
Di mataku, salah
seorang wanita yang
berjalan di depan adalah
Maryam, nyonya
majikanku saat aku
bekerja di Iraq sana. Di
belakangnya adalah
Umi, puteri tunggal
Nyonya Maryam yang
cantik jelita. Aku sendiri
masih bingung mengapa
tiba-tiba kedua wanita
itu ada di hadapanku.
Dengan senyum
menggoda, dua wanita
itu mendekati tempat
tidurku. Kemudian duduk
di bibir ranjang.
Anehnya, di saat yang
aku tak lagi merasakan
kalau saat itu ada di
dalam kamar rumahku
yang temboknya belum
diplester. Kamar itu
sepertinya begitu indah,
harum semerbak. Kedua
wanita itu juga begitu
menggodaku.
Singkat cerita, terjadilah
hubungan intim seperti
laiknya suami isteri.
Dengan jantan aku bisa
memuaskan kedua
wanita itu.
Beberapa saat setelah
persetubuhan itu, aku
merasa sangat lelah
dan kehabisan tenaga.
Aku mengira, kedua
wanita itu benar-benar
bekas bosku di Iraq
sana. Tapi, apa
mungkin?
Pagi harinya, aku
terduduk lemas di
pinggir ranjang,
mencoba mengingat-
ingat peristiwa yang
baru terjadi. Dan aku
mencoba meyakinkan
diriku sendiri, bahwa
kejadian itu hanyalah
mimpi. Tapi, betapa
kagetnya diriku, saat
sekujur tubuhku
telanjang bulat dan
tidak ada sehelai kain
pun yang menutupinya.
Sarung dan celana
dalam yang semalam
aku kenakan, sudah
terlepas dan berserakan
di atas tempat tidur.
Aku ragu, apakah yang
barusan kualami adalah
sebuah mimpi?
Aku mencoba
meluruskan kedua
kakiku. Kuamati seluruh
tubuhku sampai pada
bagian bawah perut. Di
saat melihat (maaf)
bagian sensitif di
selengkanganku aku
pun dibuat terkejut.
Bagaimana tidak?
Karena kulihat bulu-bulu
kemaluanku hilang,
bersih seperti dicukur
plontos.
Akhirnya aku yakin,
peristiwa itu adalah
nyata. Aku yakin,
Maryam dan Umi benar-
benar datang ke kamar
dan melakukan semua
itu. Buru-buru aku
bangkit dan keluar dari
dalam kamarku.
“ Ayah! Apa-apaan
kamu ini?” tanya
isteriku terperanjat.
Aku yang terkejut
bingung beberapa saat,
sampai akhirnya aku
sadar. Ternyata, ketika
keluar kamar aku masih
dalam keadaan polos,
tak secuil kain pun
menutupi tubuhku.
Untung di dekat pintu
ada handuk yang
tersangkut di kursi
makan. Segera saja aku
menyambar handuk
tersebut dan
melilitkannya di
tubuhku.
“ Memangnya ada apa,
ayah menggedor-ngedor
pintu dan berkelakuan
aneh seperti itu ?” tanya
isteriku lagi.
“ Aneh...aneh gimana.
Kamu itu yang aneh.
Mana tamu kita ?’ aku
malah balik bertanya.
“ Tamu siapa?” Gayatri
menatapku.
“ Tuan puteri Maryam
dan anak gadisnya.
Mereka mencukur bulu
kemaluanku ?”
“Apa? Mereka mencukur
bulu anumu? Bulu
apaan? Ayah yang
bercanda, mana
mungkin nyonya besar,
bekas juragan ayah
datang ke sini hanya
untuk mencuku bulu
anumu? Lagian jarak
Iraq dan Indonesia itu
sangat jauh. Ayah
jangan bercanda, masih
pagi, ” jawab isteriku
merepet seperti
petasan.
Mendengar jawaban
Gayatri, aku semakin
dibalut oleh rasa heran.
Mendadak pikiranku
melayang tak karuan,
bulu kudukku berdiri
meremang disertai
munculnya keringat
dingin.
“ Jangan-jangan ada
makhluk halus yang
menjelma menjadi
nyonya dan anaknya.
Dan mereka
memaksaku untuk
melakukan hubungan
itu. Aku benar-benar
tidak tahu, ” kataku
dalam hati.
Dalam keadaan bingung,
aku menuju kamar
mandi untuk mandi
junub. Ketida sedang
jongkok untuk buang air
kecil, aku merasa ada
yang aneh. Air seni yang
keluar membuyar
kemana-mana,
mengenai kedua
pahaku.
Kemudian aku
mengambil air segayung
untuk
membersihkannya. Kali
ini aku benar-benar
kaget dan nyaris
pingsan. Tangan kiri
yang kugunakan untuk
membersihkan penisku,
tidak menemukan apa-
apa. Benda milikku yang
paling berharga itu telah
hilang entah kemana.
“ Ya Allah, apa yang
terjadi denganku?”
cetusku dalam hati.
Lalu, aku berteriak
memanggil
isteriku, ”Gayatri, lihatlah
kemari!”
Gayatri datang. Dia
mendorong pintu kamar
mandi dan terpana
melihatku.
“ Alat vitalku benar-
benar tidak ada, seperti
terdorong masuk ke
dalam. Bahkan aku
merasa ada kekuatan
yang menarik-nariknya
dari dalam, ” ucapku lirih.
Gayatri berubah pucat
wajahnya.
Sejak kejadian itu, aku
berubah menjadi
pemurung. Jujur saja,
aku sangat terpukul
sekali dan berubah
menjadi pemarah. Tidak
berselara makan,
bahkan malas
melakukan sholat.
Pikiranku kalut, tidak
tenang dan terombang-
ambing. Aku sering
dihantui bayang-bayang
yang berkelebat, dan
suara-suara aneh dalam
bahasa Arab.
Berhari-hari aku tidur
sendirian, tidak mau
ditemani oleh siapapun,
bahkan oleh isteriku.
Selama 20 hari, aku
mengalami tekanan
psikologis yang
dahsyat, meski secara
fisik, aku tampak sehat
dan baik-baik saja.
Artinya, aku masih
dapat melaksanakan
kewajiban menarik
angkot, walaupun
hanya sebentar.
Anehnya, seiring dengan
itu penghasilanku malah
meningkat dua kali lipat
dibanding penghasilan
sebelumnya. Entah apa
yang terjadi
sebenarnya.
Untuk memulihkan
keadaanku, maksudnya
agar kejantananku
kembali normal, aku dan
Gayatri sudah
mendatangi beberapa
orang pintar untuk
minta bantuan. Menurut
Bapak S, seorang
paranormal dari
Cengkareng, Jakarta
Barat, menyatakan
bahwa aku masih
berada di bawah
pengaruh jin yang
memperkosaku. Dia
menyebut jin itu datang
dari Baghdad dab sudah
lama nengincarku.
Kemudian, si paranormal
yang ahli Ilmu Hikmah ini
memberi air yang sudah
di doakan olehnya. Aku
dianjurkan agar
beristighfar sebanyak
1000 kali sehari
semalam.
“ Kalau Anda sudah
minum air ini dan
mengamalkan Istighfar,
insya Allah, berangsur-
angsur Anda akan
kembali tenang, mampu
mengendalikan jin-jin
itu, tetapi alat vital
belm normal seperti
dulu, ” kata paranormal
itu.
Seminggu setelah itu,
ternyata tidak ada
perubahan yang cukup
berarti, kemudian
mertuaku membawaku
ke Pandeglang, Banten.
Dia pernah mendengar,
di sana ada seorang haji
yang mampu
menangani kasus-kasus
seperti yang kualami.
Singkat cerita, aku pergi
ke Pandegleng dan
berobat pada Haji
dimaksud. Haji tersebut
memberiku air putih
yang dicampur dengan
garam halus. Setelah
dibacakan doa-doa,
sebagian air itu
kuminum dan
sebagiannya lagi
disiramkan di sekitar
halaman rumahku.
Setelah tiga hari,
kondisiku kembali
normal. Akupun bisa
tersenyum lepas.
Kemudian mertuaku
menganjurkan agar aku
melakukan selamatan
kecil-kecilan sebagai
tanda syukur atas
terhindarnya diriku dari
godaan jin yang berasal
dari Baghdad, negeri
seribu satu malam.
Kisah ini memang
hampir-hampir musykil.
Tapi, aku sungguh-
sungguh mengalaminya
beberapa waktu lalu.
Home » KISAH CERITA MISTIK DAN GHAIB » DI PERKOSA JIN CANTIK DARI BAGHDAD
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar