Orang yang hidup jauh dari keberuntungan, selalu dirudung kesialan, berdagang bangkrut, bertani diserang hama, jadi nelayan tidak dapat ikan, buka praktek tidak ada pasien, dan segala yang tidak menyenangkan itu, agar dapat keluar dari kesialan itu,hendaknya banyak mawas diri.
Kesialan terjadi disebabkan oleh banyak faktor. Selain faktor jatah atau ketentuan dari Tuhan, ada juga karena kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan pada masa yang lalu.
Menurut kepercayaan, orang yang didekati kesialan adalah orang yang menjalani hidup secara tidak normal. Diantaranya:
• Durhaka kepada orang tua dan guru.
• Memakan harta anak yatim.
• Merusak ketentraman rumah tangga orang lain.
• Memanfaatkan barang milik umum untuk kepentingan pribadi.
• Menarik harta yang sudah diwakafkan, dan
• Segala hal yang keluar dari garis agama.
Sedangkan hal yang menyebabkan dekatnya seseorang dengan keberuntungan adalah apabila ia melakukan perbuatan yang serba baik. Diantaranya: Berbakti kepada orang tua dan guru, menyantuni anak yatim, menjaga kehormatan dan hak orang lain, berderma bagi kepentingan umum, ikhlas dengan harta yang sudah diwakafkan dan sebagainya.
Idealnya, pembersihan diri hendaknya dilakukan bersamaan antara upaya batin (berupa amalan) dan upaya lahir (tindakan). Dengan demikian, selain rajin puasa, berdoa, harus disertai berbuat yang baik dan menjauhi segala yang dilarang oleh agama. Ritual batin yang tidak diimbangi keinginan merobah prilaku, ibarat baju yang selalu dicuci, namun setiap saat baju itu dikotori dengan tanah.
Konsep apapun, posisinya seperti pil/tablet, yang memberiakan reaksi positif jika disertai dengan keinginan untuk merubah pola hidup lebih baik dan sehat. Ritual apapun jika dilakukan tanpa adanya keinginan untuk memperbaiki diri, ibarat anda mengkonsumsi madu murni, namun jika bersamaan dengan itu anda suka melakukan begadang dan menggunakan obat-obat terlarang, maka madu itu pun tidak ada manfaatnya bagi kesehatan anda.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar